Pada akhir NYA adalah pada mula NYA


Di minggu pagi tertanggal 10 Januari 2021 adalah hari dimana saya memutuskan untuk membaca ulang tulisan yang pernah saya tulis. Karena menulis merupakan salah satu cara mediasi yang saya gunakan bagi diri sendiri. Karena jaman digital makanya menulis pun sangat jarang lagi menggunakan pena dan kertas,walau cara jadul atau old school kadang, memiliki nilai lebih. Kalau di pikir-pikir dari jaman saya masih menjadi anak kecil, menulis di diary adalah hal kebiasaan bagi saya untuk belajar memproses perasaan, dan pikiran yang ada dari internal diri sendiri. 

Pada akhirnya adalah pada mulanya , adalah tulisan yang baru ingin saya lanjut kan tapi terhalang banyak kesibukan di luar diri, di dalam pekerjaan, urusan domestik, dan pembelajaran, membuat waktu untuk menulis agak tersendat. Perjalanan ke dalam diri tidak sama dengan melakukan kesibukan di luar diri yang bersifat kebiasaan, automatis dan sudah ter-program dari kehidupan sehari-hari untuk sebuah kehidupan yang semua orang pasti melakukannya, itu adalah kegiatan yang menghasillkan kebaikan dan juga kerusakan. Tergantung kehidupan kebiasaan apa yang sering diri kita sendiri lakukan dan berikan bagi kehidupan itu sendiri. 

Kehidupan yang memilih selain hanya melakukan kebiasaan sehari-hari tersebut adalah jalan yang di ambil dengan tidak biasa yang memang berbeda dari kebiasaan kebanyakan orang.Jenis seperti ini bisa saja di sebut, orang yang mau berpikir, merasakan diri, mencari jawaban untuk semua pertanyaan penting nya, yang kesemua nya tidak bisa dan tidak mungkin di dapati nya di dalam kehidupan yang sibuk dengan kegiatan linear hidup sehari- harinya. 

Saya percaya dan sangat yakin, di setiap jalan ada kebenaran, ada nilai kandungan yang baik dan tetap abadi, dan yang abadi hanyalah ajaran mengenai yang paling hakiki dan itu hanya di dapat dari pelajaran ajaran esoteris, dimana bahwa kesadaraan yang terbuka-kan dari setiap manusia itu adalah pemberian kasih karunia hanya dari DIA. Pelajaran itu bukan pelajaran dogmatis dan atau pelajaran ritual, tetapi pelajaran akan kesadaraan yang sadar, bahwa apapun yang bisa kita lakukan dengan se-sadar-nya itu bukan saja demi kebaikan diri sendiri dan hidup tapi memang begitulah yang Maha Pencipta kita inginkan. Hidup ini hanya untuk mengabdi pada yang maha pencipta dan melayani manusia lain yang membutuhkan, sehingga kita mengajarkan diri kita untuk tidak menjadi egois, atau terjebak di dalam kehidupan sehari-hari yang sudah kebiasaan, menilai hidup dengan nilai dualitas saja. Kalah, menang, kaya, miskin, pintar, bodoh, baik, buruk dan sebagainya. Bila kita sudah paham mengenai ajaran kesadaraan diri, maka apapun yang kita kerjakan , pikirkan, rasakan adalah satu kesatuan dengan tujuan hanya untuk mengabdi pada yang mencitpakan kita yakni Tuhan Yang Maha Esa. Kenapa ada pelajaran dogmatis dan ritual? karena pelajaran itu pun penting untuk pendisiplinan tubuh, emosi, pikiran dan juga jiwa, serta perilaku. Karena manusia bisa sangat liar megalahkan binatang, maupun setan sebab itu kadang masih membutuhkan self healing, pelajaran dogmatis dan ritual agar setiap hari kita bisa mendisplinkan diri sendiri, walau pada akhir nya kenikmatan menemukan kesadaran itu lah yang terpenting, sehingga pada saat kita tidak lagi menjadi budak dari pikiran kita, emosi kita, tubuh kita, perilaku kita dan kehidupan kita "alignment, reconnect, and related with The Source". 

Mempelajari diri, kehidupan dan yang menciptakan bumi, manusia dan segala isinya bukan lah hal yang mudah, dan di inginkan bagi semua orang. Karena pembelajaran masuk ke dalam diri adalah pelajaran nilai kejujuran, kemurnian, atau cleansing. Di jaman dulu pun kita bisa temukan di dalam upacara-upacara ke-agamaan. Kesadaran sejati, kesadaran diri, menemukan jalan kembali, menemukan nilai harfiah, dan menerima secara mutlak tentang Ke-esa-an NYA adalah perjalanan yang nan berliku, melelahkan, menyakitkan, dan tidak semua orang mau. Ini perjalanan kehidupan yang sesungguhnya. pada akhir NYA adalah pada mula NYA, belajar lagi setiap saat untuk selalu ada di titik kosong. atau nol, karena sesungguh nya DIA sangat mencintai ciptaanya. Jadi apa yang perlu kita perbuat agar mengerti lagi apa yang di inginkan DIA terhadap kita, lalu hidup ini bukan lagi tentang diri kita, semua tentang kasih karunia NYA, berkah NYA..... Bless xx

Pilihan nya hanya untuk mencari jawaban yang penting bagi proses hidup. Menyelam ke dalam diri sendiri adalah kenikmatan yang hanya bisa di lakukan bagi orang-orang yang memang mau memilih untuk menyelami diri dan kehidupan itu dengan adanya. Mereka tidak terlalu suka dengan ke-hinggar bingar-an dan keseragaman, tidak terlalu suka dengan jawaban benar dan salah, tidak bisa dengan mudah menerima jawaban yang bersifat menghakimi yang menjauhkan nilai sejatinya. Karena mereka percaya pada hukum keabadian, dan ini hanya di miliki bagi kaum yang secara ekstrem mau meninggalkan kehidupan tubuh duniawi nya, tetapi mereka masih ada dan hidup di saat ini dan di bumi ini. Kalau mereka belum pergi meninggalkan jasad nya biasanya mereka bisa saja tinggal di pedalaman atau sejenis nya, tidak mau lagi berhubungan dengan manusia kebanyakan. Dan jenis seperti ini identik banget dengan yang di sebut guru kalau orang India menyebutnya, atau biksu, dan sejenisnya. Mereka hanya melakukan pelayanan berdasarkan keterbukaan hati dan pikiran mereka atas yang menciptakan mereka, yang di sebut Sang Pencipta. Orang seperti ini sangat sedikit di jaman peradabaan yang sudah sangat modern, mereka bukan kalah di dalam kehidupan hanya saja, mereka memilih untuk tidak memilih kehidupan fana ini menjadi di kehidupan kalah dan menang, karena mereka sadar bahwa kehidupan itu bukan soal kalah dan menang dalam ke-sejati-an, dan itu tidak ada hitam dan putih, menang atau kalah tetapi bagaimana mereka mau dengan sadar mengalahkan diri mereka sendiri, menanggalkan atau me non aktifkan ke-ego-an diri  mereka sendiri, mengalahkan hawa nafsu mereka sendiri dan atau menyangkal diri mereka. Ini adalah jalan menuju perjalanan pelajaran spiritual atau ajaran kesadaraan yang berada di dalam nilai esoteris atau batin dari setiap jalan ajaran kesadaraan. 




Comments

Popular posts from this blog

Bernafas

Spark of the divine in life

Overcome my trust