Pola baju

Tiga tahun belakangan ini, sering kali aku bulak balik mengikuti workshop di sekitar areal parenting, komanot ( komunikasi orang tua dan anak ), self healing, counseling, art of feeling dan juga living value. Awal nya aku juga tidak mengerti ngapain sih ini gue bulak balik join kelas workshop seperti ini?  Seperti manusia kebanyakan yang lain mana pernah aku tahu ada kegiatan yang ada di areal SELF /pengembangan diri ( pychological self ) terbukti sih...kalau aku mengajak orang lain untuk join kelas workshop seperti ini tidak semua merasa terlalu penting untuk belajar lagi mengenali diri.Aahh...lebih baik melakukan hal lainnya kali yah? Padahal hal-hal yang baik untuk membangun diri itu tidak pernah bisa selesai dengan satu hari kerja lalu selesai. Hmmm...mendingan gue saja dulu kali yang belajar ...Mari kita selesaikan diri kita sendiri !!!

Di awali dengan kebingungan karena anak ku sedang di rundung kebingungan di saat - saat terakhir menyelesaikan study s1 nya tahu-tahu dia merasa tidak yakin dengan apa yang sudah di pilihnya di bidang study yang tengah di lalui.. Sebagai orang tua tentu saja hal ini menjadi penting untuk mendampinginya melewati hal -hal yang menjadi kebingungan nya. Tapi apakah cukup dengan cuman merasa binggung, Ibu dan anak "joko sembung" embung bingung berdua-an ". Itu cukup membuat aku puyeng sebagai ibu maka aku memutuskan untuk mencari teman yang memang ahli di bidang areal ini, lalu aku mendapat arahan untuk berkomunikasi dengan sebuah tempat / lembaga / institusi / consulting yang memang ahli nya di bidang pengembangan diri, test bakat dan potensi diri. STIGMA yang ada di sosial kalau kita pergi berkunjung ke psikolog bearti ada yang hal salah dengan kita. Banyak orang yang gak' mau di sebut bodoh, gila dsbnya. Gak usah orang lain, aku juga gak mau dong ah??Nah Stigma itu kayaknya sudah tidak konkret lagi deh karena eranya memang saat ini kita kan sudah maju, dan semaju-majunya kita kan? butuh Ilmu lain untuk mengembangkan diri. Along the way hasil test anak ku telah selesai.Gak ....tahu kenapa ? aku merasa penting banget untuk mendengarkan secara details hasil test tersebut yang sedang di bacakan oleh dua orang Ibu yang berprofesi sebagai psikolog di tempat tersebut, mereka adalah psikolog yang berada di areal psikologi perkembangan, pendidikan dan psikolog anak ( self healing/ self development/ family therapy ). Rasanya senang sekali saat itu dapat belajar mengenali potensi anak dari hasil testnya di sisi ilmiah. Tapi percaya deh !! semua potensi itu tetap asal nya dari Tuhan, tapi akan sangat rugi kalau kita tidak mengenali dan mengarahkannya...Misalnya : seperti apa jenis kepribadiannya? apa-apa saja yang bisa kita lakukan? Dan yang terpenting aku jadi belajar bahwa sebagai orang tua aku hanya berposisi sebagai supporter dengan apapun yang anak ku butuhkan untuk pendidikan dan pengembangan diri nya. Aku belajar bahwa sebagai Ibu lebih baik memaksimalkan membantu anak untuk berfokus kepada hal yang memang potensi bakat alami nya dan apa-apa yang bisa di kembangkan dan belajar mengenali apa yang memang BUKAN hal bakat atau potensi diri nya dan itu sungguh memudahkan aku sebagai seorang orang tua untuk membantu nya. Aku merasa puas sekali karena mendapatkan ilmu baru yang bukan saja bisa di berikan pada anak ku tapi juga bagi diri sendiri.

Yah biasa kan ? anak di usia perkembangan selalu di rundung gamang dan heboh akan hal-hal yang penting untuk kehidupan-nya. Bersyukur sampai akhirnya anak ku selesai sekolahnya dan memilih  bekerja untuk meng-eksplore diri nya. Wah..!!! andaikan dulu waktu aku berusia sama dengan anak ku dan orang tua ku dulu sudah "aware" dengan hal-hal seperti itu betapa mudah nya yah? aku untuk meng-eksplore diri. Lanjut cerita karena gara-gara test yang tadinya di peruntukan bagi anak ku ehh malah aku lah yang ternyata banyak banget muatan bagasi nya di dalam diri yang belum terproses... hahahaha.... :) ih malu nya sudah sok jagoan memilih jadi ibu tapi kok aku belum belajar jadi ibu dan jadi orang dewasa ya..?

Memproses diri di bagian areal "psychological self " itu bukan saja baik bagi kehidupan tapi juga baik bagi pengembangan diri ke arah hidup dan juga ke arah nilai-nilai sisi spiritualitas/ruhaniah. Percaya tidak percaya kalau soal fisik apalagi kita memasuki usia umur tertentu ;) pasti lah ada beberapa hal yang tidak mungkin lagi bisa kita "hold" untuk agar supaya kita terlihat muda terus kali yah...Ada beberapa hal mengenai fisik di usia saat ini yang mau di bilang tidak muda lagi tidak bisa di buat palsu seolah-olah YOUNG forever? mau di tarik sana sini pakai kemajuan jaman maka itu semua tidak bisa menjamin apapun. Paling kita hanya menjaga kesehatan dengan diet, dan olah tubuh. Yah pokoknya semua yang menempel di fisik itu semua bisa di beli. Tapi rasanya itu saja tidak cukup? seperti cangkir kan isi nya apa yah? masa mau air kopi butek? mana mungkin??Nah pengembangan diri dan self healing ini sangat perlu banget di proses di areal psychological self. Psychological itu terdiri dari mental, persepsi, belief, mind, emosi, memori, intelektual, ego dsbnya...bukan ruhani tapi akan menuju ke arah ruhani asal bagian SELF ( Psychological self ) kita sudah terproses dan langsung kita sendiri yang bisa memilih mengarahkan-nya menuju ILAHI.

Di butuhkan kerja ektra keras, mau capai, mau lelah, mau merasa "neneng" dsbnya...sampai di satu titik kita bakalan menyerah untuk menerima semua dengan apa adanya yang biasa di sebut penerimaan diri. Nah kalau sudah begitu mudahlah pekerjaan yang lainnya yakni mau lagi berusaha untuk membangun diri dengan fondasi nilai yang lebih "kita banget",  lebih original dan gak ragu lagi untuk membuat konsep diri yang bukan Ego minded tapi lebih ke arah Soul/Spirit minded. Loh kok??? gitu..serious deh mau aku Yoga sampai jungkir balik dan meditasi terus sampai masuk ke goa atau ber-gelantungan di pohon kaya monyet !! gak bakalan ngaruh kalau aku tidak mau cleansing dan memproses diri di bagian psychologica selfl, adanya ya itu cuman ke-enak-an relaks sampai lupa bahwa kita masih banyak kerjaan di dalam diri yang masih perlu untuk dikuatkan. Tidak cukup hanya relaks saja toh?  Kalaupun relaks kita ini hanya menyadari bahwa kita sebagai manusia itu terdiri dari banyak lapisan-lapisan dan lapisan yang perlu kita kelola selain itu adalah lapisan menuju bagian TRUE SELF kita yakni ruhani. Boro-boro ruhani.... orang kejebak batman dengan fisik, belum lagi psychological self nya belum di stabilkan apalagi di healing, di bangun juga belum yahhh gak sampai lah masuk ke ruhani, apalagi soal Tuhan Maha Pencipta...jauh kan ternyata masuk ke dalam diri dan membangun diri itu...
Time to change. Happiness is a choice.  Good life is available to everyone.
Victory is only available for a warrior.  Your life is waiting.....
bersambung.......( to be continue ....)





Comments

Popular posts from this blog

Bernafas

Overcome my trust