Bernafas



Dua minggu sudah saya habiskan di Bali, tepatnya di desa Singaraja. Bersama beberapa teman yang datang dari luar Indonesia dengan memiliki keinginan yang sama mungkin? selain untuk mengenal diri lebih mendalam, kami bersama-sama di tempat yang sama melakukan kegiatan retreat dan training dari sebuah institusi yang mengajarkan kepada kami bagaimana menggunakan nafas untuk lebih masuk ke dalam diri, dan menghasilkan hal-hal yang luar biasa bagi diri kita masing-masing. 

Kepergian saya saat itu terasa sangat mendalam, karena tidak ada satupun saya menggunakan harapan saya untuk mendapatkan sebuah "wangsit" tetapi tujuan saya hanya untuk berfokus menyelesaikan study saya di bidang 'Breathe into healing" atau yang di kenal di luar negri dengan sebutan 'Breathwork" yang tentu saja di Jakarta belum sangat familiar. Berlatar belakang selama hampir 10 tahun bekerja di bidang Yoga Pranayama, Yoga Asanas yang mengerak-gerak-an tubuh, Meditasi dan Sudarshan Kriya memudahkan saya untuk mendalami ilmu yang saat ini sudah sungguh menyita waktu saya, selain saya harus meninggalkan sekolah saya dan melajutkan nya dengan sistem online dengan mengganti bidang subject saya dari psikologi umum menjadi Integarative Holistic Psychology (spiritual dan transpersonal psikologi). Dan juga perlahan memperkenalkan metoda "Breathwork" dikalangan dekat saya. Karena bagi awam metoda ini memang belum sangat familiar di Indonesia.

Kegiatan ber-olah nafas sudah dikenal sejak jaman dahulu dari jaman nenek moyang kita pun sudah ada olah nafas, kalau di budaya Jawa ada yang disebut olah nafas "Segitiga" misalnya dan masih banyak jenis yang lainnya. Kebetulan sebelum saya mengenal Breathwork saya pernah juga belajar olah nafas ala India yang disebut Pranayama dan Sudarshan Kriya. Dengan berbagai jenis olah nafas yang ada tentu saja banyak juga manfaat nya yang di capai sesuai dengan jenisnya masing-masing. Seperti yang saya pahami saat saya belajar dan mengajar olah nafas yang disebut Pranayama dan Sudarshan Kriya manfaat yang saya rasakan sebatas menenangkan pikiran untuk mempersiapkan diri saya pada tahap untuk melakukan meditasi dan merasakan kedekatan saya dengan Ilahi dan bertahun-tahun saya melakukan dan mengajarkannya.

Perbedaan Pranayama dan Sudarshan Kriya dengan Breathwork sangat terasa bagi diri saya sendiri, dimana Pranayama dan Sudarshan Kriya yang sifatnya mengelola nafas dengan keadaan ter-kondisikan ( karena pakai hitungan ) sehingga kita mampu mencapai titik ketenangan pikiran tetapi tidak dengan Breathwork yang menggunakan ritme nafas alami kita. Dengan metoda yang berbeda kita mampu meng-akses dengan menggunakan nafas kita sampai masuk kedalam alam bawah sadar dimana di dalam keadaan tersebut kita mampu melihat kembali semua hal-hal yang pernah terjadi dan sudah terpola atau ter-imprint di dalam kesadaran kita yang paling dalam. Inilah yang menarik bagi diri saya untuk memutuskan medalami Breath into healing  " Breathwork" untuk membantu diri saya sendiri. Keindahan dari Ilahi yang diberikan kepada kita sebagai mahluk yang disebut manusia adalah kegiatan bernafas yang menandakan kita masih hidup. Tetapi dengan nafas juga maka kita mampu meng-akses kembali semua perjalanan hidup kita dari saat ini sampai kepada sebelum kita di lahirkan dari pengalaman "experinces perinatal level matrix 1-4 , biographical dan transpersonal". Begitulah kegiatan belajar nafas atau bernafas yang Tuhan berikan sangat indah dan memberikan kepada kita kemampuan untuk menyembuhkan diri kita sendiri

Banyak hal lain sebagai tambahan sebelum kita melakukan Breathwork, dimana hal lain dapat di kombinasikan untuk mempersiapkan diri kita sebelum melakukan Breathwork. Karena ini sangat berbeda dengan olah nafas lainnya dan di butuhkan persiapan diri, tubuh, mental, hati yang ikhlas serta penerimaan diri yang besar dan juga keberanian. Karena pada saat sesi Breathwork kita mengijinkan diri kita sendiri untuk melihat keadaan apa yang ada di dalam diri kita sesungguhnya. Apakah ternyata masih ada marah di dalam diri ? masih banyak un-resolved issue yang belum terselesaikan? apakah ada patron atau belief yang irrasional yang sudah tidak bisa lagi men-serve diri kita sendiri dan lain halnya...

Kita sebagai manusia tidak hanya membutuhkan relaks tetapi kita sebagai manusia juga bisa mampu untuk memulihkan atau menyembuhkan diri kita sendiri dari dalam diri sendiri sehingga keadaan penerimaan, ke-ikhlasan dan juga relaks di capai benar-benar dari dalam diri bukan karena sebuah pengkondisian.

Alangkah lebih bijak apabila kita mampu melihat semua olah nafas yang ada dengan apa adanya di sesuaikan dengan apa yang sedang kita butuhkan, kalau memang kebutuhan kita ingin relaks maka carilah olah nafas yang menawarkan relaks di tubuh dan pikiran, kalau mau lebih meng-akses kepada hal yang tersimpan di alam bawah sadar atau unconsciousness pilihlah yang memang bekerja di areal tersebut, maka pada akhir nya saya membutuhkan kesemuanya untuk saya meng-ijinkan diri saya sendiri meng-clearing atau meng-cleanse semua lapisan-lapisan yang berada di luar diri sampai di dalam diri sebelum saya masuk lebih mendalam ke areal spirit saya sendiri.
Demikian sekilas info nya yah...Mari bernafas...Breathe..








Comments

Popular posts from this blog

Spark of the divine in life

Dance